Sabtu, 28 Februari 2009

Krisis Jati Diri Mahasiswa, Agen Perubahan yang Bingung

Krisis Jati Diri Mahasiswa, Agen Perubahan yang Bingung Buat halaman ini dalam format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail

Mahasiswa yang sebenarnya merupakan penegak bangsa, berubah haluan menjadi penghancur bangsa.
Sadar atau tidak, mahasiswa merupakan pundak perjuangan bangsa. Bagaimana tidak, dalam tingkat akademik dia menempati tingkatan yang paling atas sehingga mau tidak mau, ia harus terjun ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka menjaga dan membangun kualitas jati diri bangsa. Dengan tugas yang diemban itu, maka mahasiswa mempunyai tanggung jawab besar terhadap bangsa dalam menjaga dan mengembangkan stabilitas bangsa.

Namun, sungguh sangat disayangkan, banyak mahasiswa yang kurang sadar akan tugas dan tanggung jawab yang diemban itu, bahkan yang paling mengerikan adalah dia lari dari tanggung jawabnya. Padahal ia sadar akan hal itu. Ini membuat banyak mahasiswa yang kehilangan jati diri dan identitasnya sebagai generasi penerus bangsa dan agen perubahan umat (the agent of change). Inilah yang akan menyebabkan rusaknya jati diri bangsa yang pada mulanya diawali dengan merosotnya moral, namun pada akhirnya sedikit demi sedikit akan mengikis kualitas bangsa.

Dengan ini, mahasiswa yang sebenarnya merupakan penegak bangsa, berubah haluan menjadi penghancur bangsa. Keadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, khususnya oleh pemerintah sebagai pemilik otoritas tertinggi di Indonesia ini. Namun perlu diketahui kesalahan yang demikian bukan hanya disebabkan oleh mahasiswa itu saja, tetapi banyak faktor lain yang memengaruhi kemerosotan seperti ini.

Krisis jati diri yang menyebabkan rusaknya moral pemuda atau mahasiswa itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor individu yang kurang menyadari tugas dan tanggung jawabnya serta identitasnya sebagai mahasiswa. Kedua, faktor keluarga yang kurang mendukung dan memperhatikan anaknya, sehingga anak berbuat semaunya sendiri. Ketiga, faktor lingkungan yang kurang mendukung untuk mengembangkan potensinya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Beberapa faktor itulah yang memberikan pengaruh besar terhadap diri mahasiswa. Jika individu mahasiswa, keluarga, lembaga, dan lingkungan bersinergi dalam menjaga dan mengembangkan potensi mahasiswa, maka implementasinya akan tampak pada moralnya, yang juga akan ikut membaik. Generasi seperti inilah yang akan menjaga dan membangun harkat dan martabat bangsa.

Agar terbentuk sinergi yang baik antara individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat, maka sangat diperlukan adanya kesadaran pada setiap elemen di atas untuk membangun moral mahasiswa dalam pengembangan kualitas bangsa.

Oleh
M Rajab
Masjid Darussalam Tegalgondo Malang
n_jaab@yahoo.co.id
[Baca Selanjutnya...]

Rabu, 25 Februari 2009

Pemanasan global

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

*dikutip dari wikipedia.org

[Baca Selanjutnya...]

Selasa, 24 Februari 2009

be healthy

8 cara menuju hidup sehat

Hidup sehat adalah salah satu resolusi Anda di tahun ini? Simak 8 tip menuju hidup sehat dari Sean Foy, President of Personal Wellness Corporation.

  1. Mulai hari dengan sarapan
    Penelitian menunjukan bahwa orang yang terbiasa sarapan pagi bertubuh lebih langsing dibandingkan mereka tidak sarapan juga bagus untuk menjaga berat badan ideal, mengurangi risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung dan stroke.
  2. Pilih menu seimbang
    Jangan biarkan piring Anda dipenuhi makanan berkabohidrat atau berprotein semua. Usahakan tetap ada sayur atau salad buah. Pilih buah dan sayur berwarna cerah karena semakin cerah warnanya semakin banyak kandungan vitamin dan mineralnya.
  3. Bergeraklah!
    Parkirlah mobil lebih jauh dari biasanya, hindari lift/elefator dan gunakanlah tangga. Berjalan kaki 30 menit sama dengan dengan 10 menit berolahraga. Lumayan, bukan?
  4. Nikmati makananmu
    Kebanyakan orang mengira kalau makanan sehat itu tidak enak dan membosankan. Pilihlah jenis makanan yang low fat yang lezat sehingga anda juga menikmatinya. Boleh saja menambahkan rasa kedalam makanan asalkan tidak menambahkan kandungan kalorinya.
  5. Pilih olahraga yang anda sukai.
    Olah raga harusnya menyehatkan, bukannya menyiksa. kegiatan ini merupakan pelampiasan stres yang efektif untuk membuat tubuh kamu sehat. Pilihlah jenis olahraga yang anda sukai, agar terasa menyenangkan saat melakukannya.
  6. Hindari stres
    Stres mempengaruhi berat badan dan kesehatan anda. Juga berdampak buruk tak hanya pada nafsu makan tapi juga pada kemampuan tubuh dalam mencerna makanan. Sebisa mungkin berpikirlah positif agar terhindar dari stres.
  7. Pilih makanan kecil yang sehat
    Penelitian menunjukan bahwa makanan kecil sehat adalah cara tepat untuk mengontrol salera makan dan mengurangi berat badan. Pilih makanan kecil berupa buah atau susu segar.
  8. Konsumsilah air lebih banyak lagi
    Penilitian menunjukan bahwa konsumsi air yang cukup tak hanya bagus untuk kesehatan,
    tapi juga membantu proses diet. Air bermanfaat untuk membantu kelancaran metabolisme tubuh.

info@tipshidupsehat.com

[Baca Selanjutnya...]

Minggu, 22 Februari 2009

PENGARUH GAME TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK

Kemajuan Teknologi memang membawa banyak dampak, mulai dari dampak positif hingga dampak negatif. Jika kita jeli dalam menghitung-hitung berat timbangan antara positif dan negatif mungkin banyak positifnya, namun bagi sebagian orang ada juga yang menganggap bahwa lebih banyak negatifnya daripada dampak positif. Ya, memang dalam mempertimbangkan sesuatu tidak akan pernah lepas dari relatifitas, bagi sebagian orang dianggap baik belum tentu untuk sebagian lainnya.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat sudah kita rasakan semenjak dulu, mulai dari telephone kabel hingga wireless(nonkabel) dan dari sepeda ontel hingga sepeda motor. Begitu juga dengan dunia permainan anak-anak. Jika pada masa kecil saya permainan yang lazim ditemui adalah permainan yang bersifat outbond, karena dilakukan diluar rumah dan bersama-sama pula dengan teman. Tapi seiring dengan perkembangan, permainan anak-anak kini bisa berada didalam saku celana anda yang hanya berukuran kecil. Yah, anak-anak jaman sekarang sepertinya tidak akan pernah mengenal dengan permainan (gobag sodor, petak umpet, congkak, gundu, ular naga, kucing dan tikus, dll). Anak-anak dijaman sekarang justru lebih tertarik dengan permainan yang mengutamakan egoisme mereka. Dengan permainan yang cenderung dilakukan dirumah (Playstation, Game PC, dan game online) anak-anak akan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kira-kira dampaknya apa yah?

Anak-anak yang jarang berinteraksi dengan lingkungan luar biasanya akan menganggap orang lain sebagai musuh, sebab dia tidak pernah berkomunikasi dengan teman-temannya. Dia akan bertingkah angkuh, dan "cuek" dengan keadaan sekitar.

Ciri-ciri dari anak korban game masa sekarang adalah :
1. Jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar, karena kesibukkannya bermain game sendirian dirumah.
2. Akan menganggap orang lain dibawah dirinya.

Dampak negatif yang bisa timbul karena terlalu lama main game adalah ;
1. Kesehatan melemah karena tubuh jarang mengeluarkan keringat dan kurangnya bergerak
2. Malas belajar (bagi anak sekolah)
3. Malas bekerja (bagi orang umum)
4. Ancaman stroke
5. Kerusakkan mata

Meskipun dampak negatif selalu mengintati, tetapi ada sisi positifnya pula antara lain :
1. Melatih gerak reflek yang cepat
2. Melatih ketekunan
3. Melatih kesabaran
4. Melatih mengatur strategi
5. Untuk rekreasi yang sederhana
[Baca Selanjutnya...]